Masa pendekatan yang singkat dalam menjalin hubungan terkadang justru akan terlihat sifat asli pasangan kita setelah beberapa lama menjalani hubungan.
Ego, amarah serta hal-hal yang awalnya manis menjadi terasa berbeda ketika secara utuh kita mengetahui bagaimana dirinya sebenarnya.
Ada yang merasa terkejut melihat pasangannya yang ternyata memiliki sifat jauh lebih buruk dari ketika mengenal pertama (masa pendekatan) tapi ada juga yang justru semakin cinta karena beruntung mendapatkan dia.
Saya, adalah salah satu orang yang merasa sangat beruntung karena memiliki dia.
Jalan yang kami lewati tidak mudah, banyak hambatan diawal hubungan. Menyatukan dua kapala yang berbeda, jauh lebih susah dari pada menyatukan dua hati.
Dia, adalah orang yang justru banyak berubah jauh lebih baik seiring hubungan kami. Dia, tak pernah segan berusaha untuk berada dalam satu lintasan yang sama dengan saya.
Dia, membagi segala isi kepalanya dan juga menyatukan isi hatinya dengan saya. Dari hal yang sangat pribadi hingga hal yang harus kami mengerti satu sama lain.
Dia, mengerti setiap mimpi-mimpi kami dan juga mimpi saya ataupun mimpinya sendiri. Selalu mendukung dan menopang jika salah satu diantara kami terjatuh.
Dia, tak pernah luput untuk menenangkan gemuruh badai yang berkecamuh di dadaku ketika menerjang gelombang dunia kerja.
Dia, mengajarkanku banyak hal termasuk saling bertahan untuk hubungan yang tidak pernah terbesit dalam benak kami untuk diakhiri.
Jarak, waktu, komunikasi dalam kesibukan karir bukan hal mudah untuk kami jinakkan. Kesabaran yang harus selalu kami isi setiap saat, pengertian adalah selimut ketika ingat akan mimpi kami.
Kami hanyalah orang biasa yang mencoba menjadi luar biasa dengan adanya satu sama lain.
“Jangan tinggalin aku” ucapnya yang saya tangkap dengan senyuman dan anggukan kepala.
Tidak ada kebahagian lain sebab semakin hari rasa cinta ini justru semakin besar untuknya.
Untuk dia yang selalu menerima saya apa adanya dan yang selalu ingin berjuang bersama untuk menggapai mimpi.